KASUS PERETASAN SITUS KEPRESIDENAN

PROFIL HACKER
ss
Wildan berasal dari Desa Balung Kulon, Kecamatan Balung, Jember. Sosoknya agak jauh dari IT, karena hanya lulusan SMK Teknologi Pembangunan. Pihak sekolah menduga kemampuan IT diperoleh Wildan secara otodidak.
Prestasi komputernya biasa biasa saja. Apalagi dia kan bukan jurusan komputer, selama mengenyam pendidikan di SMK Teknologi Balung, Wildan dikenal sebagai siswa yang pendiam dan lugu. Dalam keseharian, Wildan justru terlihat aktif di bidang olahraga. Kemampuan akademik di bidang komputer, ya biasa saja seperti layaknya siswa yang lain
Bahkan dalam nilai sekolah, Wildan tak pernah mendapat ranking dan belum pernah masuk ke dalam sepuluh besar. kemampuan Wildan dalam komputer diperoleh dengan cara otodidak.selama ini Wildan bekerja menjaga warnet di kawasan Jember kota. di jalan Letjend Suprapto Jember. Jadi waktunya memang lebih banyak untuk pekerjaannya
Wildan bukan pakar teknologi informatika. Dia lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Balung 2011 jurusan teknik bangunan. Namun pekerjaannya sebagai penjaga sekaligus teknisi di Warnet CV Surya Infotama milik saudara sepupunya, Adi Kurniawan, membuat Wildan mengenal lika-liku internet. Wildan pun memilih tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat perguruantinggi.

PROFIL PRESIDEN 
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
pre
       Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono GCB AC (lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia, 9 September 1949; umur 64 tahun) adalah PresidenIndonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004. Ia, bersama Wakil PresidenMuhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004. Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sehingga, sejak era reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.
Yudhoyono yang dipanggil “Sus” oleh orangtuanya dan populer dengan panggilan “SBY”, melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya di Pacitan. Ia merupakan seorang pensiunan militer. Selama di militer ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan tampil sebagai salah seorang pendiriPartai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000. Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan suaranya dari Presiden Megawati Soekarnoputri membuatnya menjadi presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui amandemen UUD 1945.
Dalam kehidupan pribadinya, Ia menikah dengan Kristiani Herrawati yang merupakan anak perempuan ketiga Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo (alm), komandan RPKAD (kiniKopassus) yang turut membantu menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun1965.
PROSES PERETASAN
     Bermodalkan perangkat komputer billing yang biasa digunakannya sebagai penerima bayaran dari para pengguna internet, Wildan yang menggunakan nickname MJL007 mulai mengutak-atiklaman http://www.jatirejanetwork.com dengan IPaddress 210.247.249.58.
      Laman http://www.jatirejanetwork.com yang dikelola Eman Sulaiman bergerak di bidang jasa pelayanan domain hosting. Wildan yang biasa dipanggil Yayan mencari celah keamanan di laman itu. Kemudian melakukan SQL Injection atau Injeksi SQL, teknologi yang biasa digunakan para peretas atau hacker agar bisa mendapatkan akses ke basis data di dalam sistem.
   Wildan lantas menanamkan backdoor berupa tools (software) berbasiskan bahasa pemrograman PHP yang bernama wso.php (web sell by orb). Dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi, dengan mekanisme backdoor yang ditanamkannya, hacker bisa melakukan compromise yakni melakukan bypass atau menerobos sistem keamanan komputer yang diserang tanpa diketahui oleh pemiliknya.
  Wildanpun mengutak-atik laman http://www.techscape.co.id yang memiliki IP address202.155.61.121 dan menemukan celah keamanan. Wildan berhasil meretas server yang dikelola CV. Techscape itu dan memasuki aplikasi WebHost Manager Complete Solution(WMCS) pada direktori my.techscape.co.id.
      Pada November 2012, Wildan mulai mengakses laman http://www.jatirejanetwork.com yang telah diretasnya. Menjalankan aplikasi backdoor yang telah dia tanam sebelumnya, Wildan menggunakan perintah command linux: cat/home/tech/www/my/configuration/.php, hingga akhirnya berhasil mendapatkan username dan kata kunci dari basis data WHMCS yang dikelola CV.Techscape.
Setelah itu, anak bungsu pasangan Ali Jakfar- Sri Hariyati itu menjalankan programWHMKiller dari laman http://www.jatirejanetwork.com untuk mendapat username dan kata kunci dari setiap domain name yang ada.Diapun memilih domain dengan username: root, dan password: b4p4kg4nt3ng TIGA dengan port number:2086.

Dengan username dan kata kunci tersebut, Wildan lantas menanamkan pula backdoor di server http://www.techscape.co.id, pada pukul 04.58.31 WIB pada 16 November 2012.
Agar backdoor tersebut tidak diketahui admin, Wildan merubah nama tools menjadidomain.php dan ditempatkan pada subdirektori my.techscape.co.id/feeds/, sehingga Wildan bisa leluasa mengakses server http://www.techscape.com melalui URL:my.techscape.co.id/feeds/domain.php. “Untuk mengakses itu, dia sudah memiliki passwordyayan123,” kata salah seorang anggota JPU, Lusiana.
Kemudian pada 8 Januari 2013 Wildan mengakses laman http://www.enom.com, sebuah laman yang merupakan domain registrar www. techscape.co.id, hingga berhasil melakukan log inke akun techscape di domain registrar eNom. Inc yang bermarkas di Amerika Serikat. Dari situlah Wildan mendapatkan informasi tentang Domain Name Server (DNS) laman www.presidensby.info.
Setidaknya ada empat informasi penting berupa data Administrative Domain/Nameserver yang dia dapatkan dari laman pribadi Presiden SBY itu, yakni Sahi7879.earth.orderbox-dns.com, Sahi7876.mars.orderbox-dns.com,Sahi7879.venus.orderbox-dns.com, danSahi7876.mercuri.orderbox-dns.com.
Wildan lantas mengubah keempat data tersebut menjadi id1.jatirejanetwork.com danid2.jatirejanetwork.com. Selanjutnya pada pukul 22.45 WIB, Wildan menggunakan akun tersebut
(lewat WHM jatirejanetwork), sehingga dapat membuat akun domainhttp://www.presidensby.info dan menempatkan sebuah file HTML Jember Hacker Team pada server http://www.jaterjahost.com. “Sehingga ketika pemilik user interne tidak dapat mengakses laman http://www.presidensby.info yang sebenarnya, akan tetapi yang terakses adalah tampilanfile HTML JemberHackerTeam,”ujarLusianapula.
Ulah Wildan tercium Tim Subdit IT dan Cybercrime Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri yang mendapat laporan terjadinya gangguan pada laman Presiden SBY. Setelah melakukan penyelidikan, diketahui bahwa aksi illegal DNS redirectiondilakukan MJL007 dari warnet yang dijaga Wildan. Akhirnya Wildan ditangkap pada 25 Januari 2013, sekitar pukul 23.00 WIB.
Cara Kepolisian Melacak Peretas Situs SBY
Investigasi online pelaku peretasan situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang beralamat di http://www.presidensby.com, membuahkan hasil setelah polisi bekerjasama dengan penyedia jasa internet melacak alamat internet protokol (IP Address) milik pelaku.
Menurut analis keamanan internet, Ahmad Alkazimy, tim polisi siber mendapatkan IP Address pelaku dari perusahaan penyedia jasa internet (internet service provider/ISP).
Dalam kasus ini, situs web http://www.presidensby.info menggunakan jasa ISP Jatireja Network. Jatireja Network melaporkan identitas pelaku dan sejumlah bukti digital. Begitu dilacak, IP Address itu berada di sebuah lokasi di Jember, Jawa Timur.

Pelaku peretasan diduga bernama Wildan Yani Ashari, yang bekerja sebagai administrator di CV Surya Informa.
Direktur Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arief Sulistyo, mengatakan, CV Surya Infotama ini memiliki usaha warung telepon dan warung internet. “CV ini punya usaha di bidang warung telekomunikasi, kemudian jual sparepart komputer dan software,” kata Arief di Jakarta, Selasa (29/1/2013)

Wildan kemudian ditangkap dan dibawa ke Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim)Polri Jakarta Selatan.ISP mencatat nomor IP Address semua pelanggannya, dan mengetahui lokasi penggunanya. Semua perangkat komputer yang terkoneksi dengan jaringan lokal maupun internet, akan memiliki IP Address. Ini ibarat alamat rumah untuk menandai tempat suatu computerdi jaringan lokal ataupun internet.
Jika pelaku memalsukan IP Address untuk mengaburkan jejak, atau menumpang di IP Address komputer lain di luar negeri, hal ini masih bisa dilacak dari alamat Media Access Control (MAC Address).
MAC Address yang juga sering disebut ethernet address, physical address, atau hardware address, pada umumnya menempel di setiap perangkat komputer dan sulit untuk diubah karena telah dimasukkan ke dalam Read-Only Memory (ROM).
Dalam aksinya, Wildan melakukan deface atau mengganti tampilan asli halaman utama. Wildan telah memperingati orang nomor satu di negeri ini, bahwa situs web informasi presiden “tidak terkunci rapat.” Wildan tidak mencuri data, ia hanya masuk ke halaman lalu “mencorat-coret tembok” dengan teks “Hacked by MJL007″ berwarna hijau, lalu meninggalkan logo dan teks “Jemberhacker Team” berwarna putih.

Investigasi online pelaku peretasan situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang beralamat di http://www.presidensby.com, membuahkan hasil setelah polisi bekerjasama dengan penyedia jasa internet melacak alamat internet protokol (IP Address) milik pelaku.
Menurut analis keamanan internet, Ahmad Alkazimy, tim polisi siber mendapatkan IP Address pelaku dari perusahaan penyedia jasa internet (internet service provider/ISP).
Dalam kasus ini, situs web http://www.presidensby.info menggunakan jasa ISP Jatireja Network. Jatireja Network melaporkan identitas pelaku dan sejumlah bukti digital. Begitu dilacak, IP Address itu berada di sebuah lokasi di Jember, Jawa Timur.

Pelaku peretasan diduga bernama Wildan Yani Ashari, yang bekerja sebagai administrator di CV Surya Infotama.
Direktur Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arief Sulistyo, mengatakan, CV Surya Infotama ini memiliki usaha warung telepon dan warung internet. “CV ini punya usaha di bidang warung telekomunikasi, kemudian jual sparepart komputer dan software,” kata Arief di Jakarta, Selasa (29/1/2013)
Wildan kemudian ditangkap dan dibawa ke Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta Selatan.
SP mencatat nomor IP Address semua pelanggannya, dan mengetahui lokasi penggunanya. Semua perangkat komputer yang terkoneksi dengan jaringan lokal maupun internet, akan memiliki IP Address. Ini ibarat alamat rumah untuk menandai tempat suatu komputer di jaringan lokal ataupun internet.
Jika pelaku memalsukan IP Address untuk mengaburkan jejak, atau menumpang di IP Address komputer lain di luar negeri, hal ini masih bisa dilacak dari alamat Media Access Control (MAC Address).
MAC Address yang juga sering disebut ethernet address, physical address, atau hardware address, pada umumnya menempel di setiap perangkat komputer dan sulit untuk diubah karena telah dimasukkan ke dalam read Only Memory (ROM).
Dalam aksinya, Wildan melakukan deface atau mengganti tampilan asli halaman utama. Wildan telah memperingati orang nomor satu di negeri ini, bahwa situs web informasi presiden “tidak terkunci rapat.” Wildan tidak mencuri data, ia hanya masuk ke halaman lalu “mencorat-coret tembok” dengan teks “Hacked by MJL007″ berwarna hijau, lalu meninggalkan logo dan teks “Jemberhacker Team” berwarna putih.

Pemuda 22 tahun itu terancam Pasal 22 huruf B Undang-Undang 36/1999 tentang Telekomunikasi dan Pasal 30 ayat 1, ayat 2, dan atau ayat 3, jo Pasal 32 ayat 1 UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
PROSES HUKUM
Wildan Yani Ashari (20), terdakwa peretas situs Presiden SBY, Kamis (11/4/2013) menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jember. Dalam persidangan, pemuda warga Dusun Krajan, Desa Balung Lor, Kecamatan Balung itu, tanpa didampingi pengacara.
Saat sidang baru dimulai, Ketua Majelis Hakim Syahrul Mahmud SH sempat bertanya ke Wildan apakah dia akan didampingi pengacara atau tidak. Dengan tenang pemuda itu menegaskan dia tidak akan didampingi pengacara.
“Kalau dalam perjalanan proses nanti Anda ingin didampingi pengacara, silakan Anda bisa menyampaikan,” kata Syahrul, langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Wildan.
Sementara ketua tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Mujiarto SH, dalam dakwaannya menyatakan tindakan Wildan melakukan peretasan situs resmi milik Presiden SBY, telah melanggar Undang-Undang nomor 11 Tahun 2008.
Usai membacakan dakwaan, Mujiarto meminta hakim memberi waktu satu minggu kepada JPU untuk menghadirkan saksi.
Majelis hakim pun akhirnya menunda sidang, dan akan dilanjutkan pada Rabu pekan depan.
Usai sidang, Wildan kepada detiksurabaya.com menegaskan dirinya memang sudah berniat untuk tidak menggunakan jasa pengacara. “Saya akan hadapi sendiri hingga putusan nanti. Jadi saya tidak akan menggunakan pengacara,” katanya.
Hal senada juga disampaikan ayah Wildan, Ali Jakfar. Meski ada sejumlah pengacara yang sempat menawarkan untuk mendampingi Wildan, namun anaknya itu tetap menolak.
“Saya tidak tahu kenapa anak saya tidak mau didampingi pengacara. Saya serahkan semua keputusan kepada anak saya. Sebagai orang tua, saya hanya mendukung saja,” ujar Ali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar